Loading Now

25 Universitas Terbaik di Asia

Pendidikan tinggi di Asia saat ini sedang mengalami transformasi yang pesat, didorong oleh investasi strategis, inovasi penelitian, dan meningkatnya fokus pada globalisasi. Universitas-universitas di seluruh benua ini tidak hanya bersaing untuk menarik talenta terbaik, tetapi juga berupaya menegaskan diri mereka sebagai pusat keunggulan global. Dalam konteks ini, peringkat universitas internasional telah menjadi alat yang sangat penting untuk mengukur prestise, menyoroti kekuatan, dan memandu keputusan calon mahasiswa, akademisi, dan pemangku kepentingan industri.

Tulisan ini dirancang untuk memberikan analisis yang komprehensif dan multidimensi terhadap 25 universitas terbaik di Asia. Lebih dari sekadar daftar peringkat, laporan ini akan mengupas dinamika di balik angka-angka tersebut, mengevaluasi metodologi yang digunakan oleh lembaga pemeringkatan terkemuka, dan menyajikan profil mendalam dari institusi-institusi terkemuka. Laporan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tren yang lebih luas yang membentuk masa depan pendidikan tinggi di benua ini, memberikan panduan berharga bagi siapa pun yang ingin memahami atau berpartisipasi dalam ekosistem akademis Asia.

Mengupas Metodologi: Di Balik Angka-Angka Peringkat

Peringkat universitas, seperti yang disusun oleh organisasi-organisasi seperti Times Higher Education (THE) dan Quacquarelli Symonds (QS), menawarkan pandangan yang berharga namun sering kali berbeda mengenai lanskap pendidikan tinggi. Perbedaan posisi peringkat suatu universitas di antara kedua sistem ini bukan merupakan inkonsistensi, melainkan cerminan langsung dari perbedaan fundamental dalam metodologi dan bobot yang diberikan pada metrik kinerja tertentu.

THE Asia University Rankings 2024 menggunakan 18 indikator kinerja yang sama dengan pemeringkatan globalnya, tetapi dikalibrasi ulang untuk mencerminkan atribut institusi di Asia. Metodologi ini menilai universitas berdasarkan lima misi inti: pengajaran, lingkungan penelitian, kualitas penelitian, industri, dan pandangan internasional. THE memberikan bobot yang sangat signifikan pada aspek penelitian, dengan total 58% dari skor akhir dialokasikan untuk lingkungan penelitian (28%) dan kualitas penelitian (30%). Metodologi yang diperbarui untuk tahun 2024 memperkenalkan metrik baru yang terkait dengan kualitas penelitian dan paten, yang memungkinkan transfer pengetahuan dari akademisi ke industri untuk diukur.

Sebaliknya, QS World University Rankings, meskipun menggunakan metodologi yang berbeda untuk versi regionalnya, dikenal memberikan bobot yang tinggi pada reputasi. Metodologi QS menekankan Reputasi Akademik (30%) dan Reputasi Pemberi Kerja (15%), yang secara kolektif menyumbang 45% dari skor total. Selain itu, QS juga mempertimbangkan rasio mahasiswa-fakultas (10%) dan pandangan internasional (15%).

Perbedaan bobot ini secara langsung menjelaskan mengapa suatu universitas dapat memiliki peringkat yang sangat berbeda di kedua sistem. Misalnya, National University of Singapore (NUS) menduduki peringkat #1 sebagai universitas terbaik di Asia dalam QS World University Rankings 2025, tetapi hanya berada di peringkat #3 dalam THE Asia University Rankings 2024. Sebaliknya, Tsinghua University secara konsisten memimpin peringkat THE, menduduki posisi #1 selama lima tahun berturut-turut, namun berada di peringkat #20 di QS World University Rankings 2025. Kinerja luar biasa NUS dalam sistem QS sebagian besar disebabkan oleh bobot tinggi yang diberikan pada reputasi pemberi kerja dan akademik. Di sisi lain, dominasi Tsinghua dalam peringkat THE didorong oleh fokus yang lebih besar pada kekuatan penelitiannya, yang diakui secara luas. Perbedaan ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun “universitas terbaik”, dan keputusan harus disesuaikan dengan prioritas pribadi, baik itu pengalaman internasional dan jaringan alumni (diukur oleh QS) atau fokus pada penelitian intensif (diukur oleh THE).

Tabel 1: Perbandingan Metodologi Peringkat THE dan QS (Tahun Terkini)

Metrik THE Asia University Rankings QS World University Rankings
Pengajaran (Reputasi, Rasio Staf-Mahasiswa, dll.) 24.5% 10% (Rasio Staf-Mahasiswa)
Lingkungan Penelitian (Reputasi, Pendapatan, Produktivitas) 28% N/A
Kualitas Penelitian (Dampak Sitasi, Kekuatan Riset) 30% 20% (Sitasi per Fakultas)
Industri (Pendapatan Industri, Paten) 10% 5% (Hasil Ketenagakerjaan)
Pandangan Internasional (Staf, Mahasiswa, Kolaborasi) 7.5% 15%
Reputasi Akademik 10% (dalam Pengajaran & Riset) 30%
Reputasi Pemberi Kerja N/A 15%
Jaringan Riset Internasional N/A 5%

Ikhtisar Peringkat: 25 Universitas Terbaik di Asia

Lanskap peringkat universitas di Asia untuk tahun 2024 dan 2025 menunjukkan dominasi yang berkelanjutan dari institusi-institusi Asia Timur, dengan Tiongkok Daratan, Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan memegang posisi-posisi teratas. Namun, analisis yang lebih rinci juga mengungkapkan pergerakan dan tren yang signifikan.

Tiongkok Daratan secara kolektif menunjukkan performa yang luar biasa, dengan lima universitasnya masuk dalam 10 besar THE Asia University Rankings 2024, meningkat dari empat universitas pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh masuknya Zhejiang University ke dalam kelompok elit tersebut, naik dari peringkat #12 ke #9. Dominasi Tiongkok tidak hanya terbatas pada 10 besar, karena mereka juga menyumbang 33 dari 100 universitas teratas.

Sementara itu, Singapura mempertahankan posisinya yang stabil dengan dua universitas di 10 besar, yaitu National University of Singapore dan Nanyang Technological University. Jepang, meskipun memiliki jumlah universitas terbanyak dalam peringkat (119 institusi), melihat The University of Tokyo naik tiga peringkat ke posisi #5, mencapai posisi tertingginya sejak 2015.1 Di sisi lain, universitas-universitas terkemuka di Hong Kong mengalami penurunan peringkat, sementara Seoul National University dari Korea Selatan juga turun tiga peringkat ke posisi #14, menjauh dari 10 besar.1

Sebuah tren yang semakin penting adalah peningkatan kehadiran universitas-universitas dari Asia Selatan dan Barat. India, misalnya, memiliki 91 institusi dalam peringkat THE, diikuti oleh Turki dengan 75 institusi dan Iran dengan 73 institusi.1 Kenaikan ini menunjukkan bahwa negara-negara ini sedang berinvestasi secara signifikan dalam pendidikan tinggi mereka, dengan banyak institusi baru bergabung dalam peringkat sejak tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah universitas dari kawasan ini mencerminkan upaya sistematis untuk membangun kapasitas pendidikan guna memenuhi permintaan domestik yang besar. Tren ini mengindikasikan bahwa lanskap pendidikan tinggi di Asia menjadi semakin kompetitif dan terdesentralisasi, dengan pemain-pemain baru yang menantang dominasi tradisional dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura.

Tabel 2: Peringkat Universitas Teratas di Asia (Perbandingan THE 2024/2025 dan QS 2024)

Peringkat THE 2024 Peringkat THE 2025 Peringkat QS Asia 2024 Nama Universitas Negara/Wilayah
1 1 4 Tsinghua University Tiongkok
2 2 1 Peking University Tiongkok
3 3 N/A National University of Singapore Singapura
4 4 N/A Nanyang Technological University, Singapore Singapura
5 5 14 The University of Tokyo Jepang
6 6 2 University of Hong Kong Hong Kong
7 10 11 Shanghai Jiao Tong University Tiongkok
8 7 7 Fudan University Tiongkok
9 8 6 Zhejiang University Tiongkok
10 9 10 The Chinese University of Hong Kong Hong Kong
11 11 N/A University of Science and Technology of China Tiongkok
12 12 15 The Hong Kong University of Science and Technology Hong Kong
13 13 17 Kyoto University Jepang
14 15 16 Seoul National University Korea Selatan
15 16 17 City University of Hong Kong Hong Kong
16 14 N/A Nanjing University Tiongkok
17 17 13 Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) Korea Selatan
18 18 23 The Hong Kong Polytechnic University Hong Kong
19 19 8 Yonsei University (Seoul campus) Korea Selatan
20 21 20 Tohoku University Jepang
21 24 22 Pohang University of Science and Technology (POSTECH) Korea Selatan
22 =19 19 Sungkyunkwan University (SKKU) Korea Selatan
23 N/A N/A Sichuan University Tiongkok
24 23 N/A Harbin Institute of Technology Tiongkok
25 25 N/A Huazhong University of Science and Technology Tiongkok

Profil Universitas Unggulan

Tsinghua University (Tiongkok)

Tsinghua University adalah pusat kekuatan akademis dan politik yang konsisten menduduki posisi teratas dalam THE Asia University Rankings, memegang peringkat #1 selama enam tahun berturut-turut. Reputasinya yang tak tertandingi dalam penelitian dan pengajaran menempatkannya sebagai salah satu institusi paling prestisius di Tiongkok dan dunia. Universitas ini menawarkan 88 program sarjana, mencakup berbagai bidang mulai dari arsitektur dan teknik sipil hingga rekayasa aeronautika & astronotika, ilmu material, dan ilmu & teknologi informasi elektronik.

Keunggulan Tsinghua tidak hanya terletak pada program-program akademisnya, tetapi juga pada jaringan alumni yang luar biasa. Universitas ini telah menghasilkan beberapa pemimpin politik paling berpengaruh di Tiongkok, termasuk mantan Presiden Hu Jintao dan Presiden saat ini Xi Jinping. Lulusan penting lainnya termasuk mantan Perdana Menteri Zhu Rongji dan Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Zhou Xiaochuan. Hubungan erat antara Tsinghua dan pusat kekuasaan Tiongkok ini lebih dari sekadar kebetulan; itu adalah cerminan dari peran historis dan kontemporer universitas dalam membentuk elit negara. Jaringan alumni yang kuat di pemerintahan dan industri memberikan keuntungan yang tak tertandingi, tidak hanya dalam hal pendanaan dan kolaborasi riset, tetapi juga dalam penempatan lulusan. Keberadaan alumni terkemuka ini memperkuat reputasi universitas, menarik talenta terbaik, yang pada gilirannya menghasilkan lebih banyak pemimpin, menciptakan sebuah siklus yang baik bagi kemajuan universitas.

National University of Singapore (NUS)

National University of Singapore (NUS) secara luas dianggap sebagai institusi pendidikan tinggi terkemuka di Asia, mempertahankan posisinya di peringkat #3 di THE Asia University Rankings  dan menduduki peringkat tertinggi di Asia dalam QS World University Rankings 2025. Universitas tertua di Singapura ini adalah pemimpin global dalam penelitian multidisiplin, dengan kekuatan utama di bidang ilmu biomedis dan bioteknologi, termasuk genomik molekuler, penuaan, dan desain obat. Penelitiannya juga unggul dalam bidang-bidang strategis seperti keuangan & manajemen risiko, dan inisiatif “Smart Nation”.

Kinerja luar biasa NUS dan para alumninya adalah hasil langsung dari dukungan kebijakan dan investasi strategis pemerintah Singapura. Pemerintah secara konsisten menginvestasikan sumber daya yang signifikan di bidang-bidang prioritas, yang secara langsung memperkuat reputasi riset NUS. Universitas ini menarik talenta terbaik dari seluruh dunia melalui program beasiswa yang komprehensif, seperti ASEAN Undergraduate Scholarship, Science & Technology Undergraduate Scholarship, dan NUS International Undergraduate Scholarship. Beasiswa ini sangat menarik karena menawarkan cakupan penuh biaya kuliah, tunjangan hidup sebesar S5,800 pertahun,dan tunjangan akomodasi hingga S5,000 per tahun.

NUS telah menghasilkan para pemimpin yang berpengaruh di Singapura dan di panggung dunia, termasuk mantan Perdana Menteri Goh Chok Tong dan Lee Kuan Yew, mantan Presiden Tony Tan dan Halimah Yacob, serta CEO perusahaan besar seperti Ho Ching dari Temasek Holdings. NUS berperan sebagai pilar vital bagi pertumbuhan dan stabilitas negara, yang secara efektif membentuk para pemimpin masa depan Singapura dan Asia Tenggara.

The University of Tokyo (UTokyo)

The University of Tokyo (UTokyo) adalah institusi pendidikan tinggi paling bergengsi dan tertua di Jepang, secara konsisten menempati peringkat di antara yang terbaik di Asia dan global. Universitas ini menduduki peringkat #5 di THE Asia University Rankings 2024 dan #28 di THE World University Rankings 2025. UTokyo terkenal karena keunggulannya dalam pengajaran dan lingkungan penelitian, dengan kekuatan utama di bidang ilmu pengetahuan, teknik, dan humaniora.

Terdiri dari 10 fakultas, 15 sekolah pascasarjana, dan 11 institut penelitian, UTokyo beroperasi di tiga kampus utama di Tokyo: Hongō, Komaba, dan Kashiwa.16 Kampus Komaba, yang merupakan pusat bagi semua mahasiswa sarjana tahun pertama dan kedua, juga merupakan lokasi program PEAK yang diajarkan dalam bahasa Inggris. Program ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa internasional untuk berinteraksi dengan rekan-rekan mereka dari Jepang. Kehidupan kampus di UTokyo sangat dinamis, dengan lebih dari 450 organisasi mahasiswa yang mencakup kegiatan olahraga hingga sukarela.

Meskipun reputasinya luar biasa, UTokyo menghadapi tantangan dalam hal globalisasi. Salah satu temuan penting adalah skor “International Outlook” yang relatif rendah (50.4) di THE 2025, yang memengaruhi peringkat globalnya. Hal ini menunjukkan tantangan historis yang dihadapi universitas dalam menarik dan mengakomodasi mahasiswa dan staf internasional dalam skala besar, sebagian karena hambatan bahasa dan budaya. Namun, pengenalan program gelar dalam bahasa Inggris, seperti program PEAK, merupakan respons strategis terhadap tantangan ini. Upaya ini menunjukkan bahwa bahkan institusi yang paling mapan pun perlu beradaptasi dengan tuntutan globalisasi. Keberhasilan inisiatif ini akan menjadi kunci bagi UTokyo untuk meningkatkan kehadiran globalnya di masa depan.

Peking University (PKU)

Peking University (PKU) adalah salah satu universitas paling terkenal di Tiongkok dan dunia, sering disebut sebagai “Harvard-nya Tiongkok”. Universitas ini secara konsisten menempati peringkat di antara yang teratas, menduduki peringkat #1 di QS Asia University Rankings 2024 dan #2 di THE Asia University Rankings 2024. PKU terkenal karena keunggulan akademisnya, khususnya di bidang sains, humaniora, kedokteran, dan teknik.

Kampus PKU adalah aset strategis yang luar biasa, terletak di bekas taman kekaisaran Dinasti Qing. Kampus ini mempertahankan lanskap tradisional Tiongkok yang indah, lengkap dengan pagoda, danau, dan bangunan bersejarah. Lingkungan kampus yang unik ini memberikan daya tarik yang melampaui metrik peringkat semata, menarik mahasiswa yang mencari pengalaman pendidikan yang kaya secara kultural. PKU juga menunjukkan daya tarik global yang kuat dengan menerima hampir 1,600 mahasiswa internasional baru pada tahun 2023. Untuk mengakomodasi populasi internasionalnya, universitas ini menyediakan fasilitas seperti Zhongguanyuan Global Village, sebuah kompleks yang dirancang khusus untuk mahasiswa internasional dengan akomodasi, katering, dan layanan lainnya.

Reputasi PKU dibangun di atas fondasi sejarahnya sebagai universitas tertua kedua di Tiongkok. Fokusnya yang diwariskan pada humaniora menjadikannya pasangan yang seimbang bagi Tsinghua yang lebih berorientasi pada STEM. Perpaduan warisan historis dan modernitas ini memungkinkan PKU untuk menarik talenta yang mencari kombinasi unik dari keunggulan akademis dan pengalaman budaya yang mendalam.

Nanyang Technological University, Singapore (NTU)

Nanyang Technological University (NTU) adalah universitas riset publik terkemuka yang menampung 35,000 mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Universitas ini berada di peringkat #4 di THE Asia University Rankings 2024  dan memperoleh skor yang hampir sempurna (99.9) pada metrik “Industry” di THE World University Rankings 2025. Skor yang sangat tinggi ini mencerminkan fokus NTU yang kuat pada kolaborasi dengan industri dan transfer pengetahuan, termasuk melalui paten.

NTU adalah rumah bagi institut otonom terkemuka seperti Earth Observatory of Singapore dan Singapore Centre for Environmental Life Sciences Engineering, yang mencerminkan kekuatannya dalam ilmu lingkungan dan ilmu hayat. Universitas ini juga mewujudkan visi “Smart Campus,” yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman belajar dan hidup, serta mempromosikan penemuan pengetahuan baru. NTU menawarkan berbagai program akademik, dari teknik (kimia, sipil, listrik) hingga ilmu kehidupan, ilmu fisika, dan ilmu sosial.

Dukungan finansial untuk mahasiswa internasional sangat menarik, dengan beasiswa komprehensif seperti Nanyang Scholarship yang tersedia untuk mahasiswa sarjana. Beasiswa ini tidak hanya mencakup biaya kuliah yang disubsidi, tetapi juga memberikan tunjangan hidup tahunan sebesar S$6,500, tunjangan akomodasi, hibah perjalanan, dan tunjangan komputer. Fokus NTU pada inovasi, penelitian, dan sinergi industri memposisikannya sebagai pemimpin dalam menghasilkan solusi teknologi dan kewirausahaan.

The University of Hong Kong (HKU)

The University of Hong Kong (HKU) adalah institusi yang dinamis, dengan peringkat #6 di THE Asia University Rankings 2024 dan #2 di QS Asia University Rankings 2024. Universitas ini secara efektif berfungsi sebagai jembatan budaya dan akademis antara Asia dan dunia barat. Salah satu fitur yang paling menonjol dari HKU adalah komposisi mahasiswanya yang sangat beragam. Lebih dari 45% mahasiswa dan 72% staf pengajarnya adalah non-lokal, mewakili 94 negara yang berbeda. Keanekaragaman ini secara langsung berkontribusi pada skor “International Outlook” universitas yang tinggi, yang menjadi pendorong utama peringkatnya yang kuat di QS.

HKU menawarkan beragam program sarjana di berbagai disiplin ilmu, termasuk arsitektur, teknik, sains, dan ilmu sosial. Program-program ini mencakup bidang-bidang inovatif seperti Healthcare Engineering, Computational Social Science, dan Geospatial Data Science. Sebagian besar kelas diajarkan dalam bahasa Inggris, menjadikannya sangat mudah diakses oleh mahasiswa internasional. Tingginya persentase mahasiswa dan staf internasional di HKU tidak hanya mencerminkan reputasinya yang kuat, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang kaya dengan perspektif global.

Analisis Tematik: Tren Lintas Negara dan Bidang Studi

Dalam lanskap pendidikan tinggi Asia, terjadi pergeseran yang signifikan di luar dominasi negara-negara tradisional. Peningkatan jumlah universitas dari India, Turki, dan Iran yang masuk dalam daftar peringkat adalah bukti nyata dari hal ini. The Times Higher Education Asia University Rankings 2024 mencakup 70 universitas baru, sebagian besar dari Asia Selatan dan Asia Barat. India, khususnya, telah meningkatkan kehadirannya dari 75 menjadi 91 institusi, sementara Turki dan Iran juga menunjukkan pertumbuhan yang substansial dengan masing-masing 75 dan 73 universitas.

Peningkatan kehadiran ini bukanlah fenomena yang terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari peningkatan investasi dan fokus strategis dari negara-negara ini terhadap pendidikan tinggi. Upaya-upaya ini mencerminkan keinginan untuk membangun kapasitas pendidikan domestik, yang dapat memenuhi permintaan yang meningkat dari populasi yang besar dan berpotensi mengurangi “brain drain.” Tren ini menunjukkan bahwa persaingan akademis di Asia menjadi semakin terdesentralisasi, dengan para pemain baru yang menantang hegemoni tradisional dari Tiongkok, Singapura, dan Jepang. Dampak dari tren ini adalah kemungkinan perubahan dalam dinamika mobilitas mahasiswa dan kolaborasi penelitian di masa depan, saat lebih banyak institusi dari berbagai wilayah Asia mendapatkan pengakuan global.

Panduan untuk Pengambilan Keputusan: Memanfaatkan Peringkat dengan Bijak

Meskipun peringkat universitas adalah alat yang berharga, penting bagi calon mahasiswa dan orang tua untuk melihat melampaui angka-angka mentah. Keputusan terbaik datang dari kombinasi analisis data yang mendalam dan pemahaman yang bernuansa tentang apa yang paling penting untuk tujuan akademis dan profesional individu.

  1. Pertimbangkan Metodologi: Setiap sistem peringkat memiliki metrik dan bobot yang berbeda. Jika tujuan adalah untuk terlibat dalam penelitian mutakhir, peringkat THE mungkin lebih relevan. Jika prioritas adalah jaringan profesional global dan reputasi pemberi kerja, peringkat QS memberikan panduan yang lebih baik.
  2. Fokus pada Kekuatan Spesifik: Cari peringkat berdasarkan bidang studi tertentu. Sebuah universitas yang berada di peringkat #25 secara keseluruhan mungkin memiliki departemen teknik atau ilmu sosial yang sangat kuat yang selaras dengan minat pribadi.
  3. Evaluasi Lingkungan Kampus: Peringkat tidak selalu mencerminkan kualitas kehidupan mahasiswa sehari-hari. Teliti budaya kampus, fasilitas yang tersedia (seperti akomodasi atau pusat rekreasi), dan ekosistem pendukung untuk mahasiswa internasional.

Kesimpulan: Prospek Masa Depan dan Rekomendasi Akhir

Lanskap pendidikan tinggi di Asia adalah ekosistem yang kompleks dan dinamis yang didorong oleh investasi nasional yang masif dan strategi globalisasi yang disengaja. Dominasi Tiongkok Daratan yang terus meningkat, stabilitas institusi di Singapura dan Jepang, serta munculnya kekuatan baru dari Asia Selatan dan Barat, semuanya berkontribusi pada lingkungan akademis yang sangat kompetitif.

Peringkat akan terus berkembang untuk mencerminkan prioritas yang berubah, dengan metrik baru yang mempertimbangkan aspek-aspek seperti keberlanjutan dan dampak sosial. Persaingan yang semakin ketat ini akan mendorong institusi-institusi untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas pengajaran, dan memperdalam hubungan dengan industri.

Bagi calon mahasiswa, laporan ini berfungsi sebagai peta jalan, tetapi bukan tujuan akhir. Keputusan yang paling tepat adalah yang didasarkan pada pemahaman yang komprehensif dari data ini, dikombinasikan dengan refleksi yang cermat terhadap tujuan pribadi, aspirasi karier, dan lingkungan belajar yang paling sesuai.

Tabel 3: Profil Rinci Universitas Unggulan di Asia

Universitas Negara Peringkat Utama Bidang Keunggulan Contoh Program/Pusat Penelitian Persentase Mahasiswa Internasional Alumni Terkemuka
Tsinghua University Tiongkok THE #1, QS #4 Teknik, Ilmu Material, Arsitektur Teknik Aeronautika & Astronotika, Ilmu & Teknologi Informasi Elektronik N/A Xi Jinping (Presiden), Hu Jintao (Mantan Presiden), Tim Cook (Ketua dewan penasihat sekolah ekonomi)
National University of Singapore (NUS) Singapura THE #3, QS #1 Ilmu Biomedis, Bioteknologi, Keuangan Program Amgen Scholars, Pusat Penelitian Penyakit Menular N/A Goh Chok Tong (Mantan PM), Tony Tan (Mantan Presiden), Ho Ching (Mantan CEO Temasek)
The University of Tokyo Jepang THE #5, QS #14 Sains, Teknik, Humaniora Program Sarjana PEAK (English-taught), Pascasarjana Ilmu Pengetahuan N/A 17 Perdana Menteri, 20 Penerima Nobel, pendiri Toyota & Hitachi 16
Peking University Tiongkok THE #2, QS #1 Sains, Humaniora, Kedokteran Museum Sejarah Universitas, Museum Seni & Arkeologi Arthur M. Sackler 5,115 (total), 1,597 (baru 2023) N/A
Nanyang Technological University (NTU) Singapura THE #4 Ilmu Lingkungan, Ilmu Hayat, Inovasi Industri Singapore Centre for Environmental Life Sciences Engineering, Earth Observatory of Singapore N/A N/A
University of Hong Kong (HKU) Hong Kong THE #6, QS #2 Teknik, Sains, Ilmu Sosial Arsitektur, Healthcare Engineering, Geospatial Data Science Lebih dari 45% mahasiswa non-lokal, lebih dari 72% staf non-lokal N/A

 

 

Post Comment

CAPTCHA ImageChange Image