Loading Now

The Big Four: Analisis Estetika, Arsitektur Bisnis, dan Pergeseran Strategis Empat Pekan Fesyen Global Ikonik

Definisi “The Big Four” dalam Ekosistem Mode Global

Empat kota—New York, London, Milan, dan Paris—secara kolektif dikenal sebagai “The Big Four” dalam kalender mode global. Acara-acara ini berfungsi sebagai panggung semi-tahunan yang memperlihatkan koleksi busana internasional, menampilkan visi desainer kepada pembeli, pers, dan masyarakat umum, sehingga secara fundamental membentuk arah tren global untuk musim Fall/Winter (Februari) dan Spring/Summer (September).

Pengaruh kolektif dari The Big Four melampaui sekadar peragaan busana; mereka menciptakan ekosistem bisnis dan budaya yang menghasilkan dampak ekonomi signifikan. Misalnya, dampak ekonomi tahunan New York Fashion Week (NYFW) saja diperkirakan mencapai 887 juta USD, bahkan melampaui nilai acara olahraga besar seperti Super Bowl. Dalam laporan ini, analisis komparatif The Big Four didasarkan pada tiga pilar utama: Estetika (DNA Kreatif yang diwakili), Branding (Posisi Pasar Strategis), dan Fokus Bisnis (Struktur Komersial vs. Konseptual), untuk memahami secara mendalam perbedaan strategis yang mendasari dominasi global mereka.

Latar Belakang Sejarah Singkat: Genealogi Mode

Sejarah Pekan Fesyen modern menunjukkan bahwa New York adalah pelopor di arena global. Pekan Fesyen di New York bermula pada tahun 1943 sebagai “Press Week,” yang didirikan oleh Eleanor Lambert. Langkah ini diambil untuk menonjolkan desain Amerika karena terputusnya koneksi dari mode Paris yang saat itu berada di bawah pendudukan Nazi selama Perang Dunia II. Baru pada tahun 1993, Council of Fashion Designers of America (CFDA) menciptakan konsep terpusat modern yang kita kenal sebagai New York Fashion Week (NYFW).

Evolusi Eropa berlangsung secara bertahap. Sejarah mode Italia, terkenal dengan teknik penjahitan, kerajinan tangan, dan material mewah, telah dimulai sejak abad pertengahan. Milan Fashion Week (MFW) perdana diselenggarakan pada tahun 1958, diorganisir oleh Camera Nazionale della Moda Italiana (CNMI). Paris, yang telah menjadi sinonim dengan kemewahan sejak era Louis XIV , memiliki tradisi “fashion showings” atau défilés de mode sejak 1800-an. Paris Fashion Week (PFW) di bawah Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM) secara resmi baru diformalkan pada tahun 1973. London Fashion Week (LFW) adalah yang termuda, diluncurkan pada tahun 1984 oleh British Fashion Council (BFC).

Evolusi kronologis ini secara langsung menjelaskan perbedaan fokus pasar. New York, sebagai pelopor dan lahir dari kebutuhan independensi komersial, membangun model business-to-business (B2B) yang cepat dan berorientasi penjualan. Sebaliknya, Paris, yang sudah lama mapan dengan tradisi Haute Couture, menggunakan panggungnya untuk menegaskan kembali otoritas artistik dan prestise warisan. Kronologi ini menjelaskan mengapa NYFW berfokus pada volume Ready-to-Wear (RTW) komersial, sementara PFW fokus pada prestige dan pesanan bernilai tinggi.

Arsitektur Institusional dan Pondasi Bisnis

Peran Badan Pengatur dan Mandat Strategis

Struktur setiap Pekan Fesyen didukung oleh organisasi nirlaba yang berfungsi sebagai regulator, promotor, dan pelindung industri mode nasional mereka, masing-masing dengan mandat yang unik.

Paris: Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM)

FHCM menonjol sebagai organisasi profesional yang sangat selektif. Peran utamanya adalah mengkoordinasikan Paris Fashion Week (PFW) dan, yang terpenting, Haute Couture Week. Mandat strategis FHCM adalah berkontribusi pada pengembangan, promosi, dan pengaruh sektor mode Prancis, dengan fokus utama pada perlindungan warisan historis dan pemeliharaan standar kualitas artistik tertinggi. Posisi unik FHCM terhadap Haute Couture memberikan legitimasi artistik yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain.

New York: Council of Fashion Designers of America (CFDA)

CFDA adalah badan yang mengatur dan mengorganisir jadwal resmi NYFW. Sejak menciptakan konsep pekan mode terpusat pada tahun 1993, CFDA berfokus pada konsolidasi acara agar lebih berorientasi pada bisnis dan penjualan global. CFDA juga mempromosikan jangkauan global desainer Amerika melalui inisiatif komersial, seperti program Travel Fund yang membantu editor dan pembeli internasional untuk menghadiri acara tersebut, menghilangkan hambatan logistik untuk memfasilitasi transaksi bisnis.

Milan: Camera Nazionale della Moda Italiana (CNMI)

Didirikan pada tahun 1958, CNMI bertujuan untuk meregulasi, mempromosikan, mengkoordinasikan, dan melatih desainer-desainer Italia berbakat. Peran CNMI sangat terikat dengan rantai pasokan tekstil dan manufaktur mewah di Italia. Kedekatan ini memperkuat reputasi Milan sebagai rumah bagi keahlian tangan (craftsmanship) dan material eksklusif yang mendefinisikan kemewahan Italia.

London: British Fashion Council (BFC)

BFC, yang dibentuk pada tahun 1983, beroperasi berdasarkan lima pilar strategis: bisnis, reputasi, edukasi, digital, dan investasi. Fokus utamanya adalah amplifikasi komunitas mode Inggris dan menjadikannya platform budaya global. BFC sangat aktif dalam mendukung talenta baru melalui program seperti NewGen dan mempromosikan keragaman serta inklusivitas di panggung internasional.

Model Bisnis Inti dan Segmentasi Pasar

Perbedaan paling mencolok dalam arsitektur bisnis terletak pada bagaimana setiap pekan mode memonetisasi dan mensegmentasikan audiensnya, yang dapat diklasifikasikan sebagai Eksklusivitas vs. Aksesibilitas.

Paris (The Authority)

Model PFW secara inheren didorong oleh prestise. Keterikatannya dengan Haute Couture adalah pilar non-komersial yang memicu nilai merek yang sangat tinggi di lini RTW mereka. PFW bertindak sebagai puncak kalender, tempat di mana pembeli paling dihormati hadir untuk melihat ide-ide baru dan menempatkan pesanan dari desainer paling bergengsi. PFW memegang kunci perdagangan mode global, memposisikannya sebagai otokrat industri. Ini berarti segmentasi pasarnya sangat sempit, menargetkan trade profesional, high-net-worth buyers, dan media paling berpengaruh.

New York (The Marketplace)

Sebaliknya, NYFW beroperasi sebagai pasar besar (big marketplace), yang menekankan volume RTW komersial, fungsional, dan wearable. Untuk memaksimalkan jangkauan dan pendapatan, NYFW secara aktif mencari cara untuk memonetisasi akses publik dan menawarkan pengalaman yang lebih mudah diakses. Misalnya, NYFW telah bereksperimen dengan penjualan tiket untuk beberapa acara kepada masyarakat umum melalui platform seperti Gilt.com. Selain itu, peluang sukarela backstage untuk desainer baru di NYFW lebih mudah ditemukan, yang menunjukkan fokus yang lebih inklusif dan terbuka dibandingkan Paris. Hal ini mencerminkan perbedaan segmentasi target yang mendasar: Paris dan Milan menjaga sensibilitas couture dan material mewah, sementara New York menargetkan volume dan awareness publik yang lebih luas.

Analisis Estetika dan DNA Kreatif

Perbedaan estetika adalah inti dari DNA masing-masing Pekan Fesyen, yang menentukan jenis desainer yang mereka inkubasi dan tren yang mereka dorong.

Paris: Keanggunan Struktural dan Supremasi Haute Couture

Paris identik dengan kemewahan abadi, keanggunan, dan kecanggihan. Estetika PFW dicirikan oleh fokus pada struktur, siluet yang dipikirkan dengan matang, dan minimalis skultural, seperti yang terlihat pada presentasi Dior, atau feminitas puitis yang menjadi ciri Chanel. Mode di Paris didorong oleh penceritaan emosional (emotional storytelling) dan identitas yang mendalam, sebuah perlawanan terhadap tren yang cepat berlalu.

Kehadiran Haute Couture Week—yang unik di antara Big Four—memperkuat Paris sebagai “ibukota fashion jika hanya ada satu”. Estetika ini mencerminkan sensibilitas couture yang mendarah daging, bahkan pada koleksi ready-to-wear (RTW). Ini berarti PFW menawarkan beberapa pakaian terbaik oleh rumah mode paling penting di dunia, seperti Chanel, Dior, dan Louis Vuitton, yang memimpin jalan dalam tradisi, kemewahan, dan keanggunan.

Milan: Warisan Sartorial dan Keunggulan Material Italia

Milan diposisikan sebagai rumah bagi kemewahan sensorik dan keahlian tangan (craftsmanship) yang unggul. Estetika MFW sangat berpusat pada impeccable tailoring (penjahitan sempurna) dan penggunaan material eksklusif. Kota ini merangkum perpaduan antara inovasi dan tradisi, menyoroti elegansi Italia yang kuat.

Ada penekanan kuat pada warisan sartorial. MFW menampilkan rumah-rumah mode ikonik Italia seperti Versace, Prada, Giorgio Armani, dan Gucci. Di ranah menswear, MFW menampilkan para master tekstur seperti Brunello Cucinelli, yang menggabungkan soft tailoring khasnya dengan chunky knitwear dan outerwear kulit atau suede yang kokoh. Kedekatan Milan dengan wilayah manufaktur tekstil Italia menopang kualitas material, menjadikannya standar kualitas global.

New York: Fungsionalitas, Sportswear, dan Barometer Street Style

New York Fashion Week (NYFW) memiliki estetika yang lebih minimalis, komersial, dan fungsional, mencerminkan gaya hidup kota metropolitan yang serba cepat. Fokus utama adalah pada ready-to-wear (RTW) dan sportswear, menekankan fungsionalitas dan inovasi. Estetika NYFW dicirikan sebagai mode yang secara langsung “bisa dipakai dari runway” (wearable), menjadikannya sangat komersial dan berbasis tren.

NYFW berfungsi sebagai refleksi langsung dari budaya populer dan street style Amerika. Street style dari peserta acara selalu memberikan inspirasi, dan desainer Amerika yang dikenal karena gaya hidup seperti Michael Kors, Carolina Herrera, dan Coach menonjol di panggung ini. Berbeda dengan drama konseptual di London atau kemewahan struktural di Paris, NYFW adalah peluncuran bagi mode yang dinamis, mudah diakses, dan langsung dapat diimplementasikan oleh pasar ritel global.

London: Eksperimen, Avant-garde, dan Inklusivitas Konseptual

London adalah pusat global untuk kreativitas, inovasi, dan desain avant-garde. Estetikanya dicirikan oleh sifatnya yang eksperimental dan konseptual, sering kali menantang konvensi (misalnya, karya-karya awal John Galliano, Vivienne Westwood, dan Alexander McQueen).

British Fashion Council (BFC) secara strategis mendukung label-label baru (fledgling labels) dan desainer yang berani melalui inisiatif seperti NewGen, memastikan pasokan proposisi kreatif yang mendebarkan. LFW menempatkan dirinya sebagai platform budaya yang merayakan multikulturalitas dan keragaman.

Fokus konseptual London tidak hanya terbatas pada desain, tetapi meluas ke etika dan keberlanjutan. London telah memimpin dalam mode etis, menjadi yang pertama dari Big Four yang fur-free pada tahun 2018 dan mempromosikan ecodesign melalui inisiatif seperti Estethica. Komitmen terhadap keberlanjutan dan isu-isu sosial ini menempatkan LFW sebagai “laboratorium ide” global. LFW secara strategis menukar nilai komersial yang lebih rendah (seperti yang ditunjukkan oleh metrik keuangan di Bab IV) dengan cultural capital yang tinggi, menginkubasi tren konsep masa depan sebelum diadaptasi oleh pasar yang lebih komersial atau mewah.

Branding Global dan Posisi Pasar Strategis

Analisis Posisi Merek (STP) dan Persepsi Global

Keempat pekan fesyen telah berhasil memposisikan diri mereka di benak konsumen dan profesional industri melalui strategi branding yang unik, yang menghasilkan audiens target yang berbeda.

  • Paris (The Authority):Paris diposisikan sebagai The Cultural Epicenter dan otoritas tradisi, dengan nilai jual inti berupa prestise, warisan, dan seni abadi. Paris menargetkan kolektor Haute Couture dan pembeli mewah tingkat atas.
  • Milan (The Quality Standard):Milan diposisikan sebagai The Quality Standard, berfokus pada keahlian Italia, material eksklusif, dan warisan sartorial. Target audiensnya adalah pembeli barang mewah premium dan produsen tekstil yang mencari kualitas manufaktur tinggi.
  • New York (The Marketplace):New York adalah The Marketplace dan Commercial Launchpad. Nilai jual intinya adalah fungsionalitas dan aksesibilitas, dengan fokus pada RTW komersial. NYFW menargetkan pembeli ritel volume, media massa, dan konsumen yang sadar tren.
  • London (The Incubator):London diposisikan sebagai The Incubator dan pusat inovasi kreatif, dengan nilai jual inti berupa eksperimen dan avant-garde. London menargetkan kritikus mode, institusi akademis, dan venture capital yang tertarik pada arah masa depan mode.

Perbandingan Metrik Dampak Ekonomi (MIV dan Nilai Tahunan)

Analisis metrik dampak ekonomi, khususnya Media Impact Value (MIV), menunjukkan hierarki yang jelas dan memvalidasi posisi branding masing-masing kota. MIV mengukur dampak paparan media terhadap produk, dan angka-angka ini sangat penting untuk memahami kekuatan naratif global.

Pekan Fesyen Dampak Ekonomi Tahunan (USD) Media Impact Value (MIV) 2024 (USD) Keterangan Kinerja
Paris (PFW) ~$1.36 Miliar ~$425.5 Juta MIV tertinggi, didominasi oleh merek besar dan Haute Couture, membuktikan dominasi digital.
New York (NYFW) ~$887 Juta ~$181.5 Juta Dampak ekonomi lokal kedua terbesar, tetapi MIV lebih rendah, menunjukkan fokus pada volume transaksi B2B.
Milan (MFW) ~$57 Juta (Data Konservatif) ~$273.4 Juta MIV kuat, didorong oleh nilai merek-merek mewah Italia yang tinggi.
London (LFW) ~$365 Juta ~$78.1 Juta MIV terendah, mencerminkan fokus pada talenta baru dan kreativitas konseptual daripada eksposur global massal.

 

Dominasi Paris dalam MIV adalah indikator paling penting dari kekuatannya. PFW menghasilkan MIV $425.5 Juta, jauh melampaui Milan ($273.4 Juta) dan NY ($181.5 Juta). Hal ini bukan hanya tentang prestise, tetapi tentang jangkauan digital. Mayoritas (76%) MIV Paris berasal dari platform digital, dengan Instagram sebagai platform paling berpengaruh. Kehadiran tokoh global yang sangat viral, seperti Zendaya dan Jennifer Lopez di Schiaparelli, mendorong dominasi PFW dalam mengubah prestige menjadi digital reach yang tak tertandingi.

Di sisi lain, meskipun NYFW memiliki dampak ekonomi tahunan kedua terbesar ($887 Juta) , MIV-nya lebih rendah dari Paris dan Milan. Perbedaan ini menegaskan kembali posisinya sebagai marketplace volume tinggi. NYFW unggul dalam memfasilitasi transaksi dan penjualan RTW skala besar, yang menghasilkan dampak ekonomi lokal yang besar, tetapi kurang dalam aspirational virality dibandingkan merek-mewah Eropa.

Dinamika Perdagangan dan Posisi dalam Kalender Mode

Peran Kronologis dan Implikasinya

Pekan Fesyen diselenggarakan secara berurutan (New York, London, Milan, Paris), yang memiliki implikasi struktural signifikan pada proses pembelian dan pengambilan keputusan di industri. Urutan ini menciptakan narasi musiman yang terstruktur:

  1. New York (The Opening Act):NYFW membuka musim, berfungsi sebagai tempat pengujian untuk tren komersial dan wearable.
  2. London (The Creative Interlude):LFW menyuntikkan elemen konseptual dan eksperimental. LFW sering menguji batas-batas kreativitas dan konsep yang berani sebelum pasar menjadi lebih konservatif.
  3. Milan (The Quality Check):MFW berfokus pada kualitas manufaktur dan material, berfungsi sebagai panggung untuk mengkonfirmasi pesanan barang mewah bervolume tinggi, memanfaatkan reputasi keahlian Italia.
  4. Paris (The Closer and Decision Maker):PFW adalah penutup, di mana pembeli dan media “serius” hadir untuk menempatkan pesanan akhir dan menentukan arah definitif industri untuk musim mendatang. Karena prestise dan pengaruhnya, Paris memegang kunci perdagangan mode global. Pembeli profesional menunggu hingga PFW untuk melihat puncak kreativitas dan konfirmasi tren sebelum membuat komitmen pesanan terbesar mereka.

Hubungan Struktural dengan Industri Pendukung

Posisi geografis dan kelembagaan setiap kota menciptakan hubungan simbiotik dengan industri pendukung.

  • Milan:Keunggulan MFW didukung oleh kedekatan geografisnya dengan wilayah manufaktur tekstil di Italia, memastikan integrasi yang erat antara desain dan produksi material mewah. Kualitas material dan penjahitan adalah faktor integral dalam identitas mode Milan.
  • London:LFW memiliki fokus kuat pada edukasi dan program dukungan talenta. Melalui inisiatif seperti Colleges Council dan NewGen, BFC memelihara hubungan antara industri dan lulusan mode, memastikan pasokan inovator dan talenta baru yang berkelanjutan ke dalam industri mode Inggris, dan melalui program LONDON show ROOMs, BFC membawa desainer muda ke pasar internasional seperti Paris, New York, dan Hong Kong.

Masa Depan Pekan Fesyen: Digitalisasi, Keberlanjutan, dan Meta-Tren

Pionir Digital dan Evolusi Live Streaming

Meskipun pekan fesyen identik dengan kemewahan dan eksklusivitas, inovasi digital telah menjadi sangat penting. London Fashion Week (LFW) adalah yang pertama dari Big Four yang sepenuhnya merangkul jadwal digital dan live streaming pada Februari 2010, memungkinkan audiens global untuk menonton pertunjukan langsung dan mengakses film mode. Inisiatif ini memungkinkan desainer menjangkau audiens yang jauh lebih besar, melampaui batas geografis.

Selama pandemi COVID-19, digitalisasi menjadi kebutuhan. Rumah mode besar di New York, Milan, dan Paris dengan cepat mengadopsi format virtual dan live streaming. Misalnya, pada NYFW 2020, Saint Laurent dan Prada memilih pertunjukan online yang direkam sebelumnya. Burberry adalah salah satu yang pertama mengintegrasikan streaming dengan elemen interaktif, menggunakan platform seperti Twitch untuk memberikan pengalaman multisudut pandang yang imersif. Evolusi ini menunjukkan bahwa live streaming dan tampilan virtual akan menjadi landasan bagi masa depan pameran mode.

Metaverse, Phygital, dan Identitas Digital

Tren phygital—gabungan antara pengalaman fisik dan digital—semakin meresap. Inovasi mencakup desain fesyen VR, ruang pas AR, dan pengembangan phygital fashion. Metaverse Fashion Week (MVFW), yang diselenggarakan di platform seperti Decentraland, telah muncul sebagai entitas paralel, menawarkan virtual fashiondigital collectibles, dan ruang pameran virtual.

MVFW memposisikan digital fashion sebagai medium penting untuk bercerita, koneksi, dan pernyataan identitas di “ruang ketiga” yang menawarkan kanvas untuk pembebasan. Misalnya, MVFW 2025 menantang desainer untuk menciptakan ‘spanduk’ digital—deklarasi visual tentang keyakinan atau aspirasi mereka.

Secara filosofis, fokus mode digital (identitas, ketahanan, harapan) lebih dekat dengan DNA konseptual dan avant-garde London daripada komersialisme New York atau tradisi couture Paris. Hal ini menunjukkan potensi London untuk menjadi pemimpin dalam tren mode virtual dan etis di masa depan, memanfaatkan modal budayanya yang tinggi di bidang inovasi.

Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Etika

Tuntutan konsumen akan etika dan keberlanjutan terus menekan industri mode, dan London secara meyakinkan memimpin arena ini. London Fashion Week (LFW) adalah yang paling berkomitmen pada keberlanjutan. British Fashion Council (BFC) secara aktif mempromosikan ecodesign dan mendukung desainer yang bekerja dengan praktik yang bertanggung jawab, seperti Christopher Raeburn.

LFW menjadi yang pertama dari The Big Four yang secara resmi menyatakan dirinya fur-free pada September 2018, membuat pilihan etis yang berani. Selain itu, rumah mode ikonik Inggris, Burberry, telah mengambil langkah signifikan dengan mensertifikasi pertunjukannya sebagai carbon neutral. Komitmen LFW ini menempatkannya di garis depan pergeseran global menuju mode yang lebih bertanggung jawab.

Kesimpulan  

Analisis menunjukkan bahwa The Big Four tidak bersaing secara homogen, melainkan masing-masing mendominasi ceruk pasar tertentu, yang ditentukan oleh DNA estetika dan arsitektur institusional mereka. Paris menjual aspiration dan heritage; Milan menjual quality dan craftsmanship; New York menjual accessibility dan volume; dan London menjual innovation dan future direction. Keberhasilan masing-masing Pekan Fesyen terletak pada kemampuannya untuk mengkonsolidasikan identitas unik ini.

Table 1: Perbandingan Kritis The Big Four Fashion Week

Pekan Fesyen Organisasi Induk Fokus Utama Industri DNA Estetika Khas Posisi Branding Global
Paris (PFW) FHCM Haute Couture & Prestise Global Keanggunan, Kemewahan Abadi, Struktural The Cultural Epicenter / Otoritas Tradisi
Milan (MFW) CNMI Keahlian (Craftsmanship) & Barang Mewah Premium Warisan Sartorial, Kualitas Material, Tailoring Sempurna The Quality Standard / Warisan Italia
New York (NYFW) CFDA RTW Komersial & Sportswear Minimalis Amerika, Fungsionalitas, Berbasis Tren, Street Style The Marketplace / Aksesibilitas Komersial
London (LFW) BFC Talenta Baru (Emerging Designers) & Konseptual Eksperimental, Avant-Garde, Berbasis Isu Sosial/Etika The Incubator / Pusat Inovasi Kreatif

Rekomendasi Strategis untuk Merek dan Investor

Berdasarkan perbedaan estetika dan posisi pasar yang dianalisis, rekomendasi strategis harus selaras dengan tujuan merek:

  1. Untuk Merek Aspirational dan Heritage (Barang Mewah):Investasi prioritas harus difokuskan di Paris untuk legitimasi prestise dan Milan untuk validasi kualitas manufaktur dan material yang tidak tertandingi. Merek harus memprioritaskan konten digital yang sangat aspiratif selama PFW untuk memaksimalkan Media Impact Value (MIV), mengingat kemampuan Paris yang terbukti untuk mengubah prestige menjadi jangkauan digital.
  2. Untuk Merek Berorientasi Volume dan Cepat ke Pasar (RTW/Sportswear):Fokus harus diarahkan pada New York untuk eksposur volume, akses langsung ke pembeli ritel Amerika, dan memanfaatkan narasi fungsionalitas dan street style NYFW adalah platform terbaik untuk menguji tren yang dapat dikomersialkan secara massal dengan cepat.
  3. Untuk Merek Inovatif atau Berkelanjutan:Kehadiran yang kuat di London adalah wajib. Merek harus memanfaatkan program inkubasi (seperti NewGen dan Fashion East) dan mendapatkan cultural capital dari gerakan etika dan avant-garde London menawarkan kredibilitas di pasar yang sadar sosial dan lingkungan.

Tantangan dan Arah Masa Depan

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh The Big Four adalah bagaimana menyeimbangkan pelestarian warisan (terutama bagi Paris dan Milan) dengan kebutuhan mendesak akan inovasi digital, inklusivitas, dan komitmen keberlanjutan. Meskipun Paris mendominasi MIV saat ini, fokus filosofis mode digital baru (Metaverse, identitas, etika) lebih selaras dengan DNA konseptual London, yang menempatkan LFW pada posisi yang kuat untuk memimpin mode virtual masa depan. Masa depan industri mode global akan ditentukan oleh kemampuan Pekan Fesyen ini untuk mengintegrasikan pengalaman phygital secara mulus dan secara substansial memenuhi permintaan konsumen akan etika dan transparansi, sebuah arena di mana London telah secara efektif menetapkan standar.