Loading Now

Vietnam: Perjalanan dari Utara ke Selatan, Menguak Keindahan Alam, Sejarah, dan Warisan Kuliner

Vietnam, sebuah negara berbentuk S yang membentang dari Utara ke Selatan, menawarkan perpaduan kontras antara pegunungan yang dramatis, kota-kota kekaisaran kuno, dan metropolitan yang dinamis. Perjalanan melintasi Vietnam adalah eksplorasi mendalam terhadap sejarah yang tangguh, keanekaragaman alam yang mencakup teluk karst hingga sistem gua terbesar di dunia, serta lanskap kuliner yang berbeda secara geografis. Tulisan ini menyajikan ulasan lengkap yang berfokus pada perencanaan strategis, eksplorasi regional (Utara, Tengah, dan Selatan), serta panduan praktis mengenai transportasi dan etiket, yang sangat penting untuk pengalaman perjalanan yang optimal.

Perencanaan Perjalanan Strategis

Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Analisis Musim dan Dampak Regional

Keputusan mengenai kapan harus mengunjungi Vietnam sangat bergantung pada tujuan dan fokus aktivitas wisatawan, karena negara ini terbagi menjadi zona iklim yang berbeda. Secara umum, perjalanan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.

Waktu yang paling sering direkomendasikan adalah Musim Gugur (September hingga November). Selama periode ini, cuaca cenderung sejuk dan nyaman, dengan suhu rata-rata antara 25 hingga 30 derajat Celsius, disertai kelembaban yang lebih rendah dibandingkan musim panas. Kawasan utara, seperti Hanoi, sangat mempesona selama musim gugur karena dedaunan mulai berubah warna, menjadikannya waktu yang ideal untuk eksplorasi kota.

Alternatif lainnya adalah Musim Semi (Maret hingga April). Suhu mulai menghangat (20–25 derajat Celsius) setelah musim dingin. Di Utara, bunga-bunga mulai bermekaran, menciptakan pemandangan yang indah dan suasana yang segar, cocok untuk city touring. Sebaliknya, jika prioritas perjalanan adalah aktivitas pantai, waktu terbaik adalah antara Februari hingga Juni.

Perlu diperhatikan bahwa Musim Panas (Mei hingga Agustus) adalah musim terpanas, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. Periode ini juga merupakan musim hujan lebat dan badai, terutama di wilayah Selatan (Ho Chi Minh City) dan Tengah (Da Nang). Perlu diketahui bahwa Juni, Juli, dan Agustus adalah musim puncak liburan domestik, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga layanan perjalanan, seperti akomodasi dan cruise Ha Long Bay, yang mungkin berlipat ganda. Oleh karena itu, pelancong yang mencari nilai terbaik disarankan untuk menghindari puncak musim panas.

Visa dan Persyaratan Masuk untuk Warga Negara Indonesia

Bagi warga negara Indonesia (WNI), Vietnam merupakan destinasi yang sangat mudah diakses. WNI dapat menikmati fasilitas bebas visa untuk kunjungan wisata atau bisnis singkat, dengan durasi maksimum hingga 30 hari.

Persyaratan masuk yang utama adalah paspor harus memiliki masa berlaku minimal enam bulan setelah tanggal kedatangan yang direncanakan dan memiliki setidaknya dua halaman visa kosong. Kemudahan bebas visa 30 hari ini mengurangi birokrasi awal dan menjadikan Vietnam pilihan menarik untuk perjalanan last-minute di Asia Tenggara. Bagi pelancong yang berencana tinggal lebih lama, misalnya untuk menjelajahi seluruh rute Utara-ke-Selatan dalam waktu yang lebih panjang, tersedia opsi untuk mengajukan program e-Visa 90 hari, atau visa-on-arrival jika masa tinggal melebihi batas 30 hari bebas visa.

Menguasai Đồng Vietnam (VND): Panduan Mata Uang dan Penukaran

Mata uang resmi Vietnam adalah Vietnam Đồng (VND), disimbolkan dengan ₫. Perlu diperhatikan bahwa Vietnam tidak menggunakan koin, hanya uang kertas yang terdiri dari kertas kecil dan polimer besar, dengan denominasi mulai dari 10.000 VND hingga 500.000 VND.

Pengelolaan uang tunai VND memerlukan kehati-hatian karena denominasi yang tinggi. Untuk mempermudah perhitungan, wisatawan dapat secara mental menghilangkan tiga angka nol. Peringatan kritis bagi setiap pengunjung adalah perbedaan denominasi antara uang kertas 20.000 VND dan 500.000 VND yang memiliki warna serupa (biru). Kesalahan pembayaran dapat terjadi karena perbedaan nilai yang signifikan (25 kali lipat), sehingga wisatawan harus selalu memeriksa ulang uang kertas sebelum bertransaksi.

Meskipun kartu kredit (Visa/MasterCard) diterima di hotel besar, restoran mewah, mal, dan bandara, uang tunai (VND) tetap menjadi hal yang sangat penting. Uang tunai diperlukan untuk membeli makanan jalanan (street food), menggunakan transportasi lokal seperti bus kota, dan berbelanja di pasar tradisional. ATM tersedia luas di kota-kota besar. Batas penarikan tunai per transaksi bervariasi, mulai dari 2–3 juta VND di ATM bank lokal hingga 5–10 juta VND di ATM bank internasional. Dianjurkan untuk menarik uang tunai ekstra sebelum bepergian ke daerah yang lebih terpencil, di mana akses ATM mungkin terbatas.

Anggaran Perjalanan Vietnam: Biaya Harian dan Nilai Uang

Vietnam secara luas diakui sebagai destinasi yang menawarkan nilai uang yang sangat baik, menjadikannya sangat populer di kalangan pelancong beranggaran terbatas (backpacker) dan pelancong kelas menengah (mid-range).

Bagi pelancong mid-range atau flashpacker yang mengutamakan kenyamanan (seperti kamar pribadi di hotel butik), anggaran harian yang realistis berkisar antara $60 hingga $120 USD per hari, yang mencakup akomodasi, makanan, dan transportasi. Tingkat harga ini memungkinkan wisatawan menikmati kamar privat yang layak di hostel atau hotel butik dengan harga antara 300.000 hingga 600.000 VND ($12.50–$25 USD) per malam.

Makanan merupakan pengeluaran termurah di Vietnam, asalkan wisatawan memilih untuk mencicipi hidangan lokal dan menghindari restoran yang melayani wisatawan non-Asia atau makanan Barat, yang cenderung memiliki harga setara Barat. Dengan memprioritaskan street food dan kuliner lokal, wisatawan mid-range dapat menikmati pengalaman yang kaya secara budaya sekaligus menjaga anggaran harian tetap efisien.

Table 1.1: Perkiraan Anggaran Harian Wisatawan (Mid-Range)

Kategori Pengeluaran Backpacker (USD/hari) Mid-Range/Flashpacker (USD/hari) Komentar Nilai
Akomodasi (Hostel/Hotel) $10 – $20 $25 – $50 Kamar Double di hostel mewah/Hotel Bintang 3
Makanan Lokal & Minuman $10 – $20 $20 – $40 Prioritas kuliner lokal, menghindari makanan Western
Transportasi Lokal/Antar Kota $5 – $15 $15 – $30 Meliputi Grab, Bus, atau satu kali Sleeper Bus per minggu
Total Estimasi Harian $25 – $55 $60 – $120 Sangat terjangkau untuk tingkat kenyamanan yang ditawarkan

Menjelajahi Vietnam Utara (Heart of Culture and Karst)

Vietnam Utara adalah rumah bagi ibu kota, Hanoi, dan destinasi alam yang paling ikonik. Wilayah ini menawarkan perpaduan budaya kekaisaran yang formal dan keindahan geologis yang spektakuler.

Hanoi: Jantung Sejarah dan Arsitektur Kolonial

Hanoi berfungsi sebagai pusat sejarah dan budaya Vietnam. Kota ini menyimpan dua peninggalan budaya dan sejarah yang signifikan. Yang pertama adalah Central Sector of the Imperial Citadel of Thang Long, yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2010. Benteng ini dibangun pada abad ke-11 di atas sisa-sisa benteng Tiongkok dari abad ke-7 dan berfungsi sebagai pusat kekuatan politik selama tiga belas abad. Kompleks ini mencerminkan budaya Asia Tenggara di Lembah Sungai Merah.

Situs budaya kedua adalah Thang Long Water Puppet Show , seni tradisional unik yang diyakini berasal sejak tahun 1121. Teater Thang Long di Hanoi adalah lokasi terbaik untuk menyaksikan pertunjukan boneka air yang ditarikan di atas permukaan air. Kontras antara Citadel (simbol kekuasaan formal) dan boneka air (simbol seni rakyat berusia seribu tahun) memberikan gambaran dimensi budaya Hanoi yang beragam.

Secara gastronomi, Hanoi adalah tempat asal dari beberapa hidangan paling terkenal di Vietnam, terutama Bún Chả dan Phở gaya Utara. Bun Cha (mi bihun dengan daging babi panggang) sering disebut sebagai hidangan terbaik di Hanoi. Pho gaya Utara lebih sederhana dan fokus pada kaldu yang jernih, dengan mi beras yang lebih lebar. Beberapa lokasi street food yang direkomendasikan di Hanoi termasuk Banh Mi 25, Bun Cha Ta, dan warung Pho seperti Pho Gia Truyen Bát Đàn. Selain itu, Egg Coffee (Kopi Telur) adalah kekhasan kuliner yang wajib dicoba di ibu kota ini.

Ha Long Bay dan Pilihan Alternatif

Ha Long Bay diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1994), terkenal dengan perairan zamrud dan hampir 2.000 pulau batu kapur. Mengeksplorasi teluk ini melalui cruise adalah kegiatan yang wajib dilakukan. Rute yang paling umum dipilih adalah 2 hari 1 malam.

Meskipun ikonik, beberapa pelancong menilai Ha Long Bay yang asli kini menjadi terlalu padat, bahkan terkadang dianggap “agak dilebih-lebihkan dan mahal”. Oleh karena itu, banyak operator kapal pesiar kini mengalihkan fokus ke Lan Ha Bay, yang terletak di selatan Ha Long dan merupakan rumah bagi Pulau Cat Ba. Lan Ha Bay sering dianggap lebih tenang dan menawarkan keindahan geologis serupa.

Saat memilih cruise, ada tiga faktor utama yang harus dipertimbangkan: Teluk (Ha Long yang ikonik vs. Lan Ha yang lebih tenang), Anggaran, dan Akomodasi (Bunk). Wisatawan harus menyadari bahwa klaim all-inclusive pada cruise sering kali tidak mencakup semua minuman, dan terkadang bahkan air minum botolan, yang menjadi biaya tambahan yang tersembunyi.

Petualangan di Pegunungan Utara: Sapa dan Ninh Binh

Jalur petualangan di Vietnam Utara mencakup Sapa dan Ninh Binh, yang menawarkan kontras antara lanskap pegunungan yang hidup dan sejarah geologi.

Sapa adalah destinasi utama untuk trekking melalui sawah terasering yang spektakuler, hutan bambu, dan desa-desa etnis minoritas. Tur trekking di Sapa sering mencakup homestay untuk memungkinkan wisatawan merasakan ritme kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Disarankan untuk menginap 1 hingga 2 malam di homestay untuk mendapatkan pengalaman yang maksimal. Sapa Sisters juga menawarkan rute yang lebih terpencil, seperti trekking di Hoàng Su Phì.

Ninh Binh adalah rumah bagi Trang An Landscape Complex (UNESCO, 2014), yang terkenal dijuluki “Inland Ha Long Bay”. Area ini menampilkan puncak karst kapur, lembah, dan tebing curam yang dramatis. Trang An adalah situs warisan budaya dan alam yang unik, di mana para ilmuwan menemukan bukti aktivitas manusia yang berusia hingga 30.000 tahun. Selain keindahan geologisnya, terdapat pula desa-desa kecil, kuil, dan sawah di dalam kompleks tersebut.

Menjelajahi Vietnam Tengah (The Imperial Spine and Ancient Ports)

Vietnam Tengah adalah wilayah transisi yang kaya akan sejarah kekaisaran, pelabuhan perdagangan kuno, dan keajaiban alam yang ekstrem.

Hue: Bekas Ibu Kota Kekaisaran

Hue pernah menjadi ibu kota Vietnam dan berfungsi sebagai pusat politik, agama, dan budaya di bawah Dinasti Nguyen hingga tahun 1945. Warisan terpentingnya adalah Complex of Hué Monuments (UNESCO, 1993). Kota dan monumen-monumennya dirancang sesuai dengan lingkungan alam dan filosofi oriental kuno, mencerminkan pusat geografis Vietnam.

Secara kuliner, Hue dikenal sebagai tempat asal Bún Bò Huế (mi daging sapi ala Hue). Meskipun hidangan ini dapat ditemukan di seluruh negeri, direkomendasikan untuk mencicipinya di Hue untuk menikmati versi yang paling otentik. Makanan Vietnam Tengah secara umum lebih kaya akan bumbu dan rempah.

Hoi An: Kota Pelabuhan Kuno yang Abadi

Hoi An Ancient Town (UNESCO, 1999) adalah salah satu situs yang paling terpelihara di Vietnam. Kota ini berfungsi sebagai pelabuhan perdagangan skala kecil yang sibuk antara abad ke-15 hingga ke-19, memperdagangkan barang-barang dari seluruh Asia Tenggara, Asia Timur, dan dunia. Penurunan statusnya pada akhir abad ke-19 memastikan kota ini mempertahankan arsitektur tradisional perkotaannya.

Hoi An memiliki beberapa spesialisasi kuliner yang unik, seperti Cao Lau, sejenis mi yang diyakini harus dibuat menggunakan air dari Sumur Ba Le, sebuah sumur lokal tertentu. Spesialisasi lain adalah White Rose Dumplings (pangsit mawar putih) dan Mì Quảng, hidangan mi yang disajikan dengan sedikit kaldu, udang, daging babi, dan kerupuk. Kota ini juga terkenal dengan salah satu kios Banh Mi terbaik.

Da Nang, Ba Na Hills, dan Phong Nha-Ke Bang

Da Nang bertindak sebagai hub modern dan gerbang ke Hue dan Hoi An. Daya tarik utamanya adalah Sun World Ba Na Hills, yang terkenal dengan Jembatan Emas (Golden Bridge) dan wahana kereta gantung. Selain itu, kota ini menawarkan fasilitas rekreasi modern seperti Mikazuki Onsen, sumber air panas alami terbesar di Vietnam.

Di utara Da Nang, terdapat Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang (UNESCO, 2003), yang terkenal dengan sistem gua batu kapur raksasa. Area ini adalah tujuan utama bagi para pencinta petualangan. Tur di sini menawarkan eksplorasi gua ekstrem, termasuk jelajah Kong Collapse (5 hari 4 malam) dan kunjungan ke Pygmy Cave, yang diakui sebagai gua terbesar keempat di dunia. Eksplorasi Phong Nha memberikan dimensi petualangan ekstrem di Vietnam.

Menjelajahi Vietnam Selatan (Dynamic Commerce and Tropical Landscapes)

Vietnam Selatan adalah pusat komersial dan ekonomi, menampilkan energi perkotaan yang sibuk serta lanskap tropis yang subur.

Ho Chi Minh City (Saigon): Pusat Ekonomi dan Energi

Ho Chi Minh City (HCMC), yang sebelumnya dikenal sebagai Saigon, adalah pusat komersial dan kota yang paling dinamis. Dari sudut pandang sejarah, kunjungan sehari ke Terowongan Cu Chi adalah aktivitas populer yang memberikan wawasan mendalam tentang sejarah perang.

Kuliner Selatan berbeda dengan Utara, dengan kecenderungan menambahkan rasa manis (gula) pada hidangan. Banh Mi, salah satu makanan khas Vietnam yang paling terkenal, berakar di Saigon pada akhir tahun 1950-an, mencerminkan warisan kolonial Prancis. Salah satu lokasi Banh Mi terbaik yang direkomendasikan di HCMC adalah Bánh Mì Hồng Hoa, yang memanggang rotinya sendiri. Untuk Pho, Phở Lệ di HCMC dikenal karena kaldunya yang dalam dan kaya.

Pesona Delta Mekong dan Destinasi Liburan

Tur sehari penuh ke Delta Mekong dari HCMC adalah kegiatan yang sangat umum , memungkinkan wisatawan menyaksikan kehidupan sungai yang berbasis air dan mempelajari kehidupan pedesaan yang berbeda dari kota besar. Hidangan seperti Hủ Tiếu Nam Vang, mi ala Phnom Penh dengan kaldu tulang babi yang manis dan lada, adalah spesialisasi di wilayah ini.

Selain itu, Vietnam Selatan menawarkan destinasi liburan tropis. Mui Ne dikenal dengan keindahan alamnya , sementara Phu Quoc menawarkan Grand World Phu Quoc, kompleks rekreasi terbesar yang ideal untuk pelancong keluarga, menampilkan taman hiburan, pertunjukan seni, dan pasar malam.

Panduan Praktis Transportasi dan Etiket

Menjelajahi Antar Kota (Jarak Jauh)

Mengingat bentangan Vietnam yang mencapai lebih dari 1.800 kilometer , pemilihan moda transportasi jarak jauh sangat krusial. Tiga opsi utama tersedia:

  1. Pesawat: Penerbangan domestik adalah cara tercepat untuk menempuh jarak yang jauh. Maskapai seperti Vietnam Airlines, VietJet Air, dan Bamboo Airways menyediakan penerbangan reguler. Pilihan ini ideal bagi wisatawan dengan waktu terbatas.
  2. Sleeper Bus: Ini adalah pilihan yang paling terjangkau. Bus malam menawarkan kursi rebah yang nyaman dan dapat menghemat biaya akomodasi semalam. Rute yang populer termasuk Hanoi ke Sapa atau HCMC ke Da Nang. Tarif umumnya berkisar antara 200.000 hingga 600.000 VND, tergantung jarak.
  3. Kereta Api (Reunification Express): Kereta api menyajikan perjalanan yang indah di sepanjang garis pantai dan menawarkan berbagai kelas tempat duduk serta fasilitas tidur.

Table 5.1: Perbandingan Moda Transportasi Antar Kota

Moda Transportasi Kelebihan Utama Kekurangan Utama Perkiraan Tarif Jarak Jauh (VND) Jalur Ideal (Contoh)
Penerbangan Domestik Kecepatan, Efisiensi Waktu Biaya lebih mahal, Kurang pemandangan Biaya variabel. Hanoi ke HCMC (Tercepat)
Kereta Api Pemandangan indah, Nyaman untuk tidur Waktu perjalanan sangat lama Menengah hingga Tinggi. Sepanjang pantai, Hue ke Hanoi/HCMC
Sleeper Bus Sangat terjangkau, Menghemat biaya akomodasi Kenyamanan bervariasi, Waktu tempuh tetap lama VND 200.000 – 600.000 Hanoi ke Sapa, HCMC ke Da Nang

Transportasi di Dalam Kota: Menguasai Aplikasi dan Taksi

Untuk perjalanan di dalam kota, aplikasi ride-hailing Grab sangat penting untuk diunduh. Grab sering disebut sebagai “Uber versi Vietnam” dan umumnya lebih murah daripada taksi lokal. Grab menawarkan layanan GrabCar (mobil) dan GrabBike (sepeda motor). Menggunakan Grab dan menambahkan kartu kredit/debit ke aplikasi direkomendasikan karena lebih aman dan meminimalkan kebutuhan untuk sering berurusan dengan uang tunai VND.

Alternatif lainnya adalah bus kota, yang sangat terjangkau (VND 5.000 hingga VND 15.000 per perjalanan), ideal untuk perjalanan singkat di kota-kota besar seperti Hanoi dan HCMC, namun hanya menerima pembayaran tunai. Untuk taksi tradisional dan becak (pedicabs), penting untuk selalu menyepakati tarif sebelum perjalanan dimulai.

Budaya Tipping dan Etiket Lokal

Tipping bukanlah praktik yang diwajibkan dalam budaya Vietnam, dan di banyak warung makan lokal atau street food, hal itu tidak diharapkan. Di tempat-tempat lokal yang ramai, penduduk setempat biasanya hanya membayar harga menu, dan tipping dapat dianggap aneh.

Namun, dalam konteks pariwisata, tipping sangat dihargai sebagai tanda apresiasi atas pelayanan yang baik, terutama di hotel, spa, dan untuk pemandu tur. Secara umum, tip yang disarankan adalah sekitar 10% dari tagihan. Untuk layanan yang luar biasa, tip bisa ditingkatkan hingga 15–20%.

Untuk sopir taksi dalam perjalanan yang lebih jauh, tip 10% adalah standar. Untuk perjalanan singkat, pembulatan tagihan ke jumlah signifikan terdekat sudah dianggap cukup. Di hotel, adalah kebiasaan untuk memberikan tip kecil (sekitar 10.000 hingga 15.000 VND) kepada porter per tas.

Table 5.2: Panduan Etiket Tipping di Vietnam

Kategori Layanan Tipping Diharapkan? Jumlah yang Disarankan Konteks Tambahan
Restoran/Kafe (Lokal) Tidak/Opsional Bulatkan tagihan, atau VND 5.000–10.000 Tipping tidak umum, layanan sudah termasuk.
Restoran (Premium/Turis) Ya 10% – 15% dari tagihan Periksa apakah service charge sudah termasuk.
Pemandu Tur (Guide) Ya 10% dari biaya tur Sangat penting untuk tur pribadi/multi-hari.
Sopir Taksi/Grab Opsional Bulatkan ke atas, atau 5%–10% untuk perjalanan jauh Mudah diatasi dengan pembulatan di Grab.
Porter Hotel Ya VND 10.000 – 15.000 per tas Adalah kebiasaan saat check-in.

Epilog dan Rekomendasi Utama

Analisis Komparatif Kuliner Regional

Analisis mendalam menunjukkan bahwa Vietnam menawarkan warisan kuliner yang secara tegas terbagi berdasarkan geografi. Memahami perbedaan ini akan meningkatkan pengalaman foodie wisatawan secara signifikan.

Kuliner Utara (Hanoi) ditandai dengan kesederhanaan dan fokus pada kejelasan rasa (misalnya, Pho yang jernih). Kuliner Tengah (Hue, Hoi An) dikenal karena kekayaan bumbu, penggunaan rempah, dan porsi yang murah hati, seringkali dengan tingkat kepedasan yang lebih tinggi (Bún Bò Huế). Sementara itu, kuliner Selatan (HCMC) cenderung menambahkan rasa manis dan menunjukkan pengaruh fusi yang lebih jelas (Banh Mi berasal dari Saigon).

Table 6.1: Perbandingan Kuliner Khas Regional

Wilayah Hidangan Ikonik Ciri Khas Rasa Rekomendasi Lokasi Utama
Utara (Hanoi) Bún Chả, Phở (Gaya Utara), Bánh Rán Sederhana, fokus pada kejelasan kaldu, ringan. Hanoi (Phở Gia Truyền Bát Đàn, Bun Cha Ta)
Tengah (Hue, Hoi An) Bún Bò Huế, Cao Lau, Mì Quảng, White Rose Kaya rempah, rasa pedas, porsi murah hati. Hue (untuk Bún Bò Huế otentik), Hoi An (Cao Lau, Mi Quang)
Selatan (HCMC) Bánh Mì (Asal), Phở (Gaya Selatan), Hủ Tiếu Cenderung manis, penggunaan bahan-bahan segar, fusi. HCMC (Bánh Mì Hồng Hoa, Phở Lệ)

Lima Tips Utama untuk Pengalaman Perjalanan Vietnam yang Maksimal

  1. Prioritaskan Transportasi Lokal dengan Grab: Penggunaan aplikasi Grab adalah alat yang sangat penting untuk keamanan, keterjangkauan, dan efisiensi dalam kota. Menggunakan opsi pembayaran kartu dalam aplikasi disarankan untuk memitigasi kesulitan penanganan uang tunai VND.
  2. Kuasai Uang Kertas: Wisatawan harus selalu waspada terhadap denominasi 20.000 VND dan 500.000 VND yang mirip warnanya untuk menghindari kesalahan pembayaran yang mahal di pasar atau warung makan.
  3. Peluk Kuliner Regional: Melakukan perjalanan dari Utara ke Selatan memberikan kesempatan unik untuk membandingkan varian hidangan ikonik (seperti Pho dan Banh Mi) di kota asalnya. Menggunakan makanan sebagai panduan geografis akan memperkaya pengalaman perjalanan.
  4. Cari Keseimbangan Alam: Jika tujuan wisata yang sangat populer seperti Ha Long Bay terasa terlalu ramai, pertimbangkan Lan Ha Bay yang lebih tenang atau Trang An Landscape Complex (Ninh Binh) yang menawarkan keindahan karst serupa dengan konteks sejarah dan budaya yang unik.
  5. Rencanakan Tiga Musim: Karena Vietnam membentang luas, wisatawan harus mengakui bahwa iklim yang ideal bervariasi. Waktu “terbaik” untuk mengunjungi Hanoi mungkin bukan waktu yang optimal untuk menikmati pantai di Selatan. Perencanaan harus didasarkan pada zona regional (Utara, Tengah, Selatan).