Loading Now

Penang: Warisan Multikultural di Jantung Asia Tenggara

Penang berdiri sebagai salah satu negara bagian Malaysia yang paling maju dan terurbanisasi, menempati lokasi strategis di pantai barat laut negara itu di sepanjang Selat Malaka. Posisinya secara historis menempatkannya sebagai pusat perdagangan global, dan secara kontemporer, sebagai pusat inovasi dan layanan berorientasi ekspor.

Analisis ini menekankan dualitas unik Penang yang berfungsi sebagai pilar utamanya. Di satu sisi, pusatnya, George Town, diakui secara global sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Di sisi lain, kawasan industrinya, terutama Zon Perindustrian Bebas (FIZ) Bayan Lepas, telah memposisikan Penang sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan global semikonduktor, memberikannya julukan “Silicon Valley of the East”. Kemampuan Penang untuk mengelola dan menyinergikan kontras antara pelestarian warisan masa lalu dan dorongan pembangunan teknologi masa depan adalah kunci ketahanan ekonomi dan daya tarik sosial-budayanya.

Struktur Tulisan dan Metodologi Analisis Sektor

Tulisan ini dirancang untuk memberikan potret multidimensi dan analitis tentang Penang, melalui kerangka kerja enam dimensi yang terintegrasi: Sejarah (Warisan Kolonial dan Multikultural), Perkembangan Ekonomi (Kinerja Makro), Fokus Industri (E&E dan Bayan Lepas), Wisata (Aset Budaya dan Alam), Kesehatan (Medical Tourism), dan Kuliner (Gastronomi sebagai Warisan).

Pendekatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana faktor-faktor sejarah telah membentuk fondasi sosio-politik yang memungkinkan transformasi ekonomi kontemporer. Lebih lanjut, tulisan ini menganalisis bagaimana sektor layanan berbasis ekspor (kesehatan dan pariwisata/kuliner) berinteraksi dengan sektor manufaktur, menciptakan ekosistem yang seimbang dan terdiversifikasi.

Sejarah, Warisan, dan Pondasi Sosio-Politik (Sejarah)

Era Kolonial Awal: Pendirian dan Akuisisi Strategis (1786)

Sejarah modern Penang berawal dari akuisisi Pulau Penang oleh British East India Company (EIC) dari Kesultanan Kedah pada tahun 1786. Sosok sentral dalam peristiwa ini adalah Francis Light, seorang pelaut dan penjelajah Inggris (lahir sekitar 1740) yang diakui sebagai pendiri koloni Penang dan ibu kotanya, George Town. George Town dinamai untuk menghormati Raja George III. Light meninggal di Penang pada tanggal 21 Oktober 1794, dan jejak warisannya diabadikan, salah satunya dengan patung yang didedikasikan untuknya di Fort Cornwallis. Pendirian Penang sebagai pelabuhan bebas pada periode ini menetapkan lintasan sejarahnya sebagai pusat perdagangan internasional yang terbuka dan multikultural.

Penang sebagai Pilar Utama Straits Settlements (1826–1946)

Setelah pendiriannya, Penang menjadi salah satu dari tiga wilayah utama yang membentuk Straits Settlements pada tahun 1826, bersama dengan Malaka (Melaka) dan Singapura. Entitas administratif ini awalnya berada di bawah East India Company (EIC). Penang, pada awalnya, adalah yang paling senior di antara ketiganya dan secara singkat menjabat sebagai ibu kota administratif Straits Settlements dari tahun 1826 hingga 1832.

Namun, status ibu kota ini tidak bertahan lama. Pada Desember 1832, ibu kota Straits Settlements dipindahkan ke Singapura. Perubahan ini terjadi setelah Straits Settlements direduksi menjadi residensi di bawah Bengal Presidency pada tahun 1830. Kemudian, setelah EIC kehilangan monopolinya atas perdagangan Cina pada tahun 1833, minatnya terhadap Malaya berkurang. Keputusan-keputusan administratif terus berlangsung; pada tahun 1851, Straits Settlements ditempatkan di bawah pengawasan langsung gubernur jenderal di India, dan pada tahun 1867, statusnya diubah menjadi Koloni Mahkota di bawah Kantor Kolonial di London. Meskipun kehilangan status ibu kota, George Town terus tumbuh, menjadi salah satu entrepot (pusat perdagangan perantara) utama di Asia Tenggara pada akhir abad ke-19, membuktikan signifikansi ekonominya yang berkelanjutan.

Pergeseran administratif historis, khususnya pemindahan ibu kota ke Singapura, secara tak terduga memberikan manfaat signifikan bagi Penang dalam jangka panjang. Ketika Singapura berkembang pesat menjadi pusat administratif dan komersial yang dominan, laju pembangunan yang intensif seringkali mengharuskan penggantian struktur lama. Penang, karena statusnya yang tidak lagi menjadi pusat kekuasaan utama, mengalami laju pembangunan yang lebih terukur, secara efektif melindungi dan mempertahankan sebagian besar arsitektur kolonial abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perlindungan struktural yang tidak disengaja ini secara langsung berkontribusi pada pengakuan modernnya: terpeliharanya “lanskap arsitektur dan budaya unik” yang kemudian menjadi dasar penetapan George Town sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pembentukan Identitas Multikultural dan Warisan Budaya

Sebagai warisan langsung dari statusnya sebagai pelabuhan bebas dan pusat Straits Settlements, Penang telah menjadi kancah interaksi budaya yang intensif selama berabad-abad. Identitasnya hari ini adalah cerminan dari perpaduan harmonis budaya Melayu, China, India, dan Eropa. Intermingling ini menghasilkan lanskap sosial yang kaya dan ekspresi budaya yang khas.

Pengakuan atas warisan ini memuncak pada tahun 2008, ketika pusat kota George Town ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. UNESCO mengakui George Town karena “lanskap arsitektur dan budaya unik” yang dibentuk oleh interaksi antara berbagai budaya dan agama ini. Upaya pelestarian yang gigih memastikan bahwa kota ini mempertahankan integritas sejarahnya di tengah modernisasi.

Transisi Pasca-Perang Dunia II dan Kemerdekaan

Selama Perang Dunia II, Penang diduduki oleh Kekaisaran Jepang dari tahun 1941 hingga 1945. Di akhir perang, Penang adalah negara bagian pertama di Semenanjung Malaya yang dibebaskan oleh Inggris di bawah Operasi Jurist.

Perkembangan politik pasca-perang menyebabkan pembubaran Straits Settlements pada tahun 1946. Penang kemudian digabungkan ke dalam Federasi Malaya. Meskipun terdapat gerakan yang menuntut pemisahan dari federasi di dalam Penang, penggabungan tersebut tetap dilanjutkan, dan pada tahun 1957, federasi tersebut mencapai kemerdekaan dari Kekaisaran Inggris. Transisi ini menandai berakhirnya era kolonial dan dimulainya peran Penang sebagai negara bagian yang terintegrasi di Malaysia.

Kekuatan Ekonomi dan Perkembangan Industri (Perkembangan & Fokus)

Kinerja Ekonomi Makro dan Posisi Regional

Penang telah lama menunjukkan kinerja ekonomi yang mengesankan, menjadikannya salah satu mesin ekonomi utama Malaysia. Data tahun 2023 menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Penang mencapai MYR 11.6 miliar, yang menyumbang 7% dari total PDB Malaysia.

Yang lebih signifikan adalah tingkat kesejahteraan yang relatif tinggi. PDB per kapita Penang tercatat sebesar MYR 72,586, angka yang jauh melampaui rata-rata nasional. Kinerja ini didukung oleh pasar tenaga kerja yang kuat, ditandai dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang mencapai 70%. Meskipun sektor Elektronik & Elektrik (E&E) mendominasi, sektor kunci lain seperti logam, bahan kimia, karet, dan plastik juga berkontribusi pada diversifikasi industri negara bagian tersebut.

Kebangkitan Industri High-Tech: Strategi “Silicon Valley of the East”

Transformasi ekonomi Penang ke arah teknologi tinggi berfokus pada sektor Elektronik & Elektrik (E&E), yang telah menjadi tulang punggung perekonomian modernnya. Statusnya sebagai “Silicon Valley of the East” divalidasi oleh kontribusinya yang luar biasa: pada tahun 2023, Penang menyumbang 58% dari total ekspor E&E Malaysia, dengan nilai mencapai MYR 34.11 miliar.

Tingkat spesialisasi industri yang tinggi ini menunjukkan integrasi mendalam Penang ke dalam Rantai Pasok Global (GSC) semikonduktor. Kontribusi yang sangat besar terhadap ekspor nasional ini bukan sekadar julukan, melainkan refleksi dari strategi pembangunan industri yang sukses dan berkelanjutan, yang menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan tercermin dalam PDB per kapita Penang yang jauh di atas rata-rata.

Zon Perindustrian Bebas (FIZ) Bayan Lepas: Pilar Manufaktur Global

Pondasi bagi dominasi E&E diletakkan pada awal tahun 1970-an dengan pengembangan Zon Perindustrian Bebas (FIZ) Bayan Lepas. Zona industri ini adalah gagasan strategis dari Ketua Menteri Penang kedua, mendiang Tun Dr Lim Chong Eu. FIZ, yang awalnya dikenal sebagai Zona Perdagangan Bebas Bayan Lepas, berfungsi sebagai pasar tenaga kerja utama, menarik tenaga kerja terampil dan semi-terampil.

Keberhasilan jangka panjang FIZ Bayan Lepas berakar pada keberadaan infrastruktur yang mapan dan tenaga kerja yang sangat terampil, yang secara kolektif menjadikannya lokasi yang menarik bagi perusahaan semikonduktor global. Pemerintah negara bagian secara aktif terus mempromosikan pertumbuhan industri melalui inisiatif seperti Penang International Technology Park.

FIZ Bayan Lepas adalah rumah bagi banyak perusahaan multinasional besar yang memproduksi sirkuit terpadu, mikroprosesor, chip memori, dan komponen elektronik lainnya. Contoh perusahaan global yang beroperasi di FIZ meliputi Osram Opto Semiconductors, Bosch, Clarion, dan Amphenol (Fase 1). Fase-fase selanjutnya, seperti Fase 4, menampung Sony, Motorola, dan ViTrox, serta perusahaan logistik penting seperti Nippon Express, DHL Express, dan Schenker AG. Kehadiran perusahaan logistik ini menggarisbawahi peran Penang bukan hanya sebagai pusat manufaktur, tetapi juga sebagai hub distribusi strategis untuk komponen teknologi tinggi.

Keputusan kebijakan strategis untuk mendirikan FIZ Bayan Lepas lima dekade lalu menunjukkan keberhasilan perencanaan pembangunan jangka panjang yang menghasilkan spesialisasi industri yang mendalam, memberikan ketahanan ekonomi melalui integrasi vertikal dalam GSC.

Table III-1: Indikator Ekonomi Utama Penang (2023)

Indikator Ekonomi Utama Nilai Data (2023) Signifikansi Regional
PDB Penang MYR 11.6 Miliar Menyumbang 7% PDB Nasional Malaysia
PDB Per Kapita MYR 72,586 Jauh di atas rata-rata nasional Malaysia
Kontribusi Ekspor E&E MYR 34.11 Miliar Menyumbang 58% Eksport E&E Malaysia
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 70% Menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat

Table III-2: Perusahaan Kunci di Zon Perindustrian Bebas Bayan Lepas

Kategori Perusahaan Multinasional Kunci (Contoh) Fase FIZ
Semikonduktor & Elektronik Osram Opto Semiconductors GmbH, Bosch, Clarion, Sony, Motorola, ViTrox Fase 1 & 4
Logistik & Pendukung Nippon Express, DHL Express, Schenker AG Fase 4
Komponen Khusus Amphenol Fase 1

Pariwisata dan Pengelolaan Destinasi (Wisata)

Sektor pariwisata Penang dikelola sebagai portofolio aset yang seimbang, menggabungkan warisan budaya yang dilindungi, daya tarik alam, dan hiburan modern, sehingga menarik segmen wisatawan yang luas.

George Town: Pusat Warisan dan Arsitektur

George Town berfungsi sebagai inti pariwisata budaya Penang. Kota ini menyajikan pertemuan yang kaya antara arsitektur kolonial Inggris dan struktur yang dipengaruhi oleh budaya Peranakan, Melayu, dan India. Upaya konservasi yang komprehensif berhasil, mengamankan status Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2008. Keberhasilan pelestarian ini sangat penting karena menjaga integritas fisik kota, membedakannya dari kota-kota Asia Tenggara lainnya yang mengalami pembangunan cepat tanpa memperhatikan warisan.

Destinasi Alam, Rekreasi, dan Religi

Penang menawarkan beragam destinasi yang melengkapi daya tarik budayanya, menjadikannya tujuan yang menarik bagi pelancong rekreasi dan religius.  Destinasi Alam dan Rekreasi: Penang Hill (Bukit Bendera) adalah daya tarik ikonik yang menawarkan pemandangan panorama. Akses ke puncak difasilitasi oleh Penang Hill Railway, yang mencatat lebih dari 547,000 pengunjung. Pantai Batu Ferringhi adalah destinasi tepi laut yang populer, menarik sekitar 369,000 pengunjung, setara dengan jumlah pengunjung Kebun Rempah-rempah Tropis. Bagi pengunjung yang mencari ekowisata, Taman Nasional Penang (290,000+ pengunjung) dan Monkey Beach (288,000+ pengunjung) menyediakan peluang rekreasi alam.

Aset Religi: Penang juga berfungsi sebagai pusat ziarah dan wisata religius yang penting. Kuil Kek Lok Si, sebuah kompleks kuil Buddha yang besar, mencatat sekitar 287,000 pengunjung. Selain itu, kuil Buddha Chaiya Mangalaram Thailand menarik lebih dari 279,000 pengunjung, menyoroti kekayaan dan keberagaman warisan religius di pulau itu.

Wisata Belanja dan Hiburan Modern

Untuk wisatawan yang mencari pengalaman belanja dan hiburan kontemporer, Penang menawarkan pusat-pusat modern yang kontras dengan George Town yang bersejarah. Gurney Plaza menarik sekitar 280,000 pengunjung, sementara Komtar Skywalk, yang menawarkan pemandangan kota, mencatat lebih dari 290,000 pengunjung.

Strategi pariwisata Penang yang terdiversifikasi ini memberikan ketahanan terhadap fluktuasi pasar. Dengan menawarkan paket yang mencakup budaya (UNESCO), alam (Pantai dan Taman Nasional), dan modern (Mal dan Skywalk), Penang berhasil menarik spektrum wisatawan yang lebih luas, mulai dari pelancong budaya yang mendalam hingga keluarga yang mencari rekreasi. Hal ini membuktikan bahwa pariwisata di Penang adalah sektor yang matang dan terstruktur, yang secara efektif melengkapi citranya sebagai pusat bisnis dan teknologi.

Sektor Kesehatan: Pusat Regional Pariwisata Medis (Kesehatan)

Sektor kesehatan swasta Penang telah berevolusi dari penyedia layanan domestik menjadi strategi ekspor layanan berorientasi pasien internasional yang sangat terstruktur, dikenal sebagai pariwisata medis (medical tourism).

Keunggulan Kompetitif Penang dalam Medical Tourism

Penang menjadi tujuan utama pariwisata medis di kawasan Asia Tenggara, khususnya bagi pasien dari Indonesia. Keunggulan kompetitif utama Penang adalah kombinasi biaya pengobatan yang terjangkau atau kompetitif dengan standar kualitas layanan dan peralatan medis yang tinggi.

Faktor-faktor yang mendukung arus pasien internasional meliputi:

  1. Aksesibilitas dan Logistik: Ketersediaan penerbangan langsung (direct flight) mempermudah akses. Selain itu, hampir semua rumah sakit di Penang menawarkan layanan penjemputan gratis dari bandara ke rumah sakit, menghilangkan biaya transportasi tambahan bagi pasien dan satu pendamping (layanan ini perlu didaftarkan dan terbatas pada jam kerja).
  2. Kualitas Pelayanan: Sektor ini didukung oleh dokter yang kompeten, peralatan medis yang canggih, dan staf rumah sakit yang ramah dan terlatih untuk menangani pasien internasional, termasuk pasien yang datang dari jarak jauh.
  3. Spesialisasi dan Fokus: Penang memfokuskan layanannya pada kasus-kasus kompleks, mengubah layanan kesehatan menjadi produk ekspor bernilai tinggi.

Profil Infrastruktur Kesehatan Kunci (Rumah Sakit Swasta)

Infrastruktur kesehatan Penang didominasi oleh rumah sakit swasta yang berkualitas tinggi. Rumah sakit-rumah sakit ini memiliki Pusat Keunggulan (Center of Excellence) yang terspesialisasi dan sering dikunjungi pasien dari luar negeri.

Analisis Pusat Keunggulan Spesialisasi

Fokus Penang pada spesialisasi medis yang kompleks menunjukkan tingkat kematangan sistem kesehatan swasta.

  • Gleneagles Penang: Diakui memiliki 3 pusat keunggulan utama: Jantung, Kanker (Onkologi), dan Ortopedi. Rumah sakit ini juga dikenal unggul dalam kasus saraf & bedah saraf, ginjal, THT, pencernaan, urologi, dan bedah hepatobiliari, didukung oleh lebih dari 70 dokter spesialis senior dan 360 bed rawat inap.
  • Loh Guan Lye Specialist Centre: Menawarkan 5 pusat keunggulan, termasuk Jantung, Kanker, Fertilitas, THT, dan Ortopedi. Rumah sakit ini memiliki lebih dari 70 dokter spesialis senior dan 276 bed rawat inap.
  • Island Hospital: Menyediakan spektrum spesialisasi yang luas, termasuk Jantung, Kanker, Saraf, Ortopedi, THT, Mata, Pencernaan, Anak, Bedah, dan Penyakit Dalam.
  • Genesis IVF Penang: Ini adalah klinik spesialis fertilitas yang terkenal dengan tingkat keberhasilannya yang tinggi, mencapai 70% dalam prosedur bayi tabung.

Pengaturan ini memposisikan pariwisata medis di Penang sebagai strategi ekspor yang terperinci. Dengan berfokus pada bidang-bidang spesialisasi yang mahal dan kompleks (seperti Onkologi dan Kardiologi), dikombinasikan dengan efisiensi biaya dan logistik yang terpadu (seperti penjemputan gratis bandara), Penang telah memantapkan dirinya sebagai alternatif regional yang berkualitas tinggi. Sektor ini menyediakan sumber pendapatan valuta asing yang stabil, menambahkan lapisan penting diversifikasi ekonomi selain manufaktur teknologi tinggi.

Table V-1: Pusat Keunggulan Wisata Medis Penang

Rumah Sakit Utama Fokus Spesialisasi Kunci (Center of Excellence) Kapasitas (Contoh)
Gleneagles Penang Jantung, Kanker, Ortopedi, Naraf, Ginjal, THT 70+ Dokter Senior, 360 Bed Rawat Inap
Loh Guan Lye Specialist Centre Jantung, Kanker, Fertilitas (IVF), THT, Ortopedi 70 Dokter Senior, 276 Bed Rawat Inap
Island Hospital Jantung, Kanker, Saraf, Ortopedi, Mata, Pencernaan 50+ Dokter Senior, 300 Bed Rawat Inap
Genesis IVF Penang Klinik Spesialis Fertilitas (Bayi Tabung) Tingkat Keberhasilan 70%

Gastronomi dan Diplomasi Kuliner (Kuliner)

Penang sebagai Ibu Kota Gastronomi Malaysia

George Town telah memperoleh reputasi tidak resmi tetapi diakui secara luas sebagai ibu kota gastronomis Malaysia. Kuliner Penang adalah ekspresi paling nyata dari sejarah multikultural dan intermingling budaya yang diakui oleh UNESCO. Makanan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pengalaman warisan budaya dengan pengalaman lokal yang dapat diakses oleh publik.

Analisis Fenomena ‘Street Food’ (Hawker Stalls)

Penang dikenal karena budaya makanan jalanannya (street food) yang intens. Pulau ini diperkirakan memiliki kepadatan pedagang kaki lima per meter persegi yang lebih tinggi dibandingkan hampir semua tempat lain di dunia. Makanan jalanan di Penang adalah pengalaman budaya yang mendalam, di mana pengunjung dapat menikmati hidangan khas yang dipengaruhi oleh berbagai etnis.

Ikon Kuliner dan Signifikansi Multikultural

Gastronomi Penang menawarkan hidangan-hidangan ikonik yang menunjukkan sejarah multikultural yang kaya:

  • Laksa: Salah satu hidangan paling terkenal di Penang. Asam Laksa (sup mie kari pedas) dikenal secara luas sebagai salah satu hidangan terbaik Malaysia.
  • Char Kway Teow: Hidangan mie pipih goreng ini mencerminkan pengaruh Tionghoa yang kuat dalam masakan lokal, dan merupakan hidangan wajib bagi wisatawan kuliner.
  • Makanan lainnya, seperti Chicken Satay, juga melengkapi pengalaman makanan jalanan yang beragam.

Warisan Peranakan (Nyonya Cuisine)

Cuisine Peranakan, atau masakan Nyonya, adalah manifestasi sejarah yang paling jelas dari perpaduan budaya di Penang. Masakan ini merupakan sintesis yang rumit antara teknik memasak dan bahan-bahan Cina dengan rempah-rempah dan tradisi memasak Melayu.

Masakan Nyonya bukan hanya hidangan; ia adalah aset warisan. George Town adalah rumah bagi sejumlah restoran Nyonya yang mempertahankan resep turun-temurun, menawarkan pengalaman mulai dari santapan mewah (fine dining) hingga masakan tradisional. Contoh restoran Nyonya yang diakui termasuk Kebaya Dining Room (untuk pengalaman santapan mewah), Auntie Gaik Lean’s Old School Eatery (dikenal karena suasana nostalgia tahun 60-an dan hidangan otentik), serta Moh Teng Pheow Nyonya Koay dan Nyonya Willow. Kehadiran restoran-restoran ini menggarisbawahi bagaimana kemampuan masyarakat untuk memonetisasi warisan budaya melalui gastronomi telah memperkuat status kota warisan dunia.

Kesimpulan

Penang telah berhasil menciptakan model pembangunan regional yang khas, di mana dua mesin ekonomi yang secara inheren kontras dapat beroperasi secara sinergis. Di satu sisi, FIZ Bayan Lepas adalah mesin penggerak ekonomi yang berorientasi masa depan, mendorong PDB per kapita yang tinggi melalui manufaktur E&E tingkat lanjut, menyumbang 58% ekspor E&E nasional. Di sisi lain, George Town melayani warisan budaya yang berorientasi masa lalu, menarik wisatawan melalui status UNESCO-nya.

Dualitas struktural ini memberikan keuntungan strategis. Keuntungan finansial dari sektor high-tech membantu menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan warisan budaya yang ketat. Sementara itu, lingkungan yang kaya budaya dan berkualitas tinggi yang diciptakan oleh pelestarian warisan tersebut meningkatkan daya tarik Penang sebagai tempat tinggal dan bekerja, membantu menarik dan mempertahankan tenaga kerja terampil yang sangat dibutuhkan oleh sektor E&E.

Meskipun Penang telah mencapai pertumbuhan yang signifikan, keberlanjutan masa depannya bergantung pada pengelolaan tantangan dan peluang struktural:

  1. Pengembangan Tenaga Kerja: Keberlanjutan status ‘Silicon Valley of the East’ memerlukan aliran konstan tenaga kerja yang sangat terampil untuk mendukung sektor E&E, yang beroperasi pada nilai tambah tinggi. Investasi dalam pendidikan teknis dan vokasi harus sejalan dengan kebutuhan industri.
  2. Keseimbangan Konservasi: Pembangunan infrastruktur modern harus terus diseimbangkan secara cermat dengan mandat konservasi ketat George Town. Setiap pembangunan yang tidak sensitif dapat berisiko mengancam status Warisan Dunia UNESCO , yang merupakan aset pariwisata budaya yang tak ternilai harganya.

Berdasarkan analisis multidimensi ini, keberlanjutan keunggulan kompetitif Penang memerlukan fokus strategis pada tiga bidang utama:

  1. Peningkatan Rantai Nilai Manufaktur: Perluasan investasi dalam Penelitian dan Pengembangan (R&D) di FIZ Bayan Lepas sangat penting. Penang harus berusaha bergerak lebih jauh ke atas rantai nilai semikonduktor global, beralih dari fokus utama pada manufaktur perakitan dan pengujian menuju desain dan pengembangan chip yang kompleks, memanfaatkan basis tenaga kerja terampil yang ada.
  2. Penguatan Pariwisata Medis: Untuk mempertahankan posisinya sebagai hub kesehatan regional, Penang harus memperkuat sertifikasi internasional dan memperluas Pusat Keunggulan, terutama dalam bidang kompleks seperti Onkologi, Kardiologi, dan Fertilitas. Memastikan bahwa biaya tetap kompetitif sambil meningkatkan kualitas layanan akan mempertahankan keunggulan atas pesaing regional.
  3. Memanfaatkan Diplomasi Kuliner dan Budaya: Status Penang sebagai ibu kota gastronomi harus dimanfaatkan sebagai alat diplomasi budaya. Mendukung koki lokal dan mempromosikan masakan warisan (khususnya Nyonya) dapat menarik wisatawan budaya premium dan memperkuat citra George Town sebagai destinasi warisan yang hidup, memastikan bahwa pariwisata terus berfungsi sebagai pelengkap yang kuat bagi sektor teknologi.